Senin, 14 Februari 2011

Tazmanian Devil

Tazmanian Devil

          Tazmanian Devil bukanlah sekedar makhluk kartun 3 dimensi yang sering kita tonton di TV, namun makhluk tersebut terbukti ada di dunia kita




          Tazmanian Devil merupakan Binatang marsupiala karnivora yang kini hanya terdapat di pulau Tazmanian di Australia. Ukuran hewan ini persis seperti anjing, namun lebih kekar dan berotot. Tasmanian Devil adalah marsupialia karnivora terbesar di dunia. Binatang ini dicirikan oleh warna bulunya yang hitam, baunya yang kuat bila sedang ketakutan, suaranya yang sangat keras dan mengganggu, dan sifatnya yang berbahaya bila sedang mengasuh anak-anaknya. Tasmanian Devil dikenal sebagai binatang pemburu dan memakan sisa-sisa binatang lain. Meskipun biasanya hidup soliter, kadang-kadang ia makan bersama dengan Setan Tasmania lainnya


          Di sebuah penelitian menyatakan, Gigitan taring Tasmanian Devil lebih kuat dari buaya, Aligator, bahkan Hiu putih

         Hewan ini masuk dalam daftar hewan terancam punah, karena adanya penyebaran penyakit tumor muka tasmanian

Astronout VS Kosmonout

Astronout VS Kosmonout


       Cerita ini memang kisah lama. besar kemungkinan sudah ada yang pernah baca. tapi tetap saja ada kemungkinan ada yang belum pernah baca. terlepas dari apakah ini kisah nyata atau tidak, yang pasti ada sesuatu yang bisa kita petik dari sini.

       Kisah ini terjadi pada awal masa penjelajahan antariksa oleh umat manusia. sebuah awal yang akhirnya dapat membuktikan secara visual bahwa bumi yang kita pijak ini berbentuk bulat. Kita semua tentu tahu, bahwa pada masa tersebut terdapat 2 kekuatan adidaya yang berusaha saling mengungguli, termasuk di bidang antariksa. Satu disebut astronot, sementara yang lain disebut kosmonout.

       Ketika manusia telah berhasil dikirim sampai menembus keluar lapisan stratosfer bumi, sampai ke sebuah tempat dimana manusia berhasil lepas dari grafitasi bumi, timbul sebuah masalah kecil, kecil sekali, namun cukup vital. Manusia di tempat tersebut tidak bisa menulis dengan alat tulis biasa. iya, menulis dengan alat tulis biasa. kesimpulan sementara adalah karena tidak adanya grafitasi. tanpa grafitasi, tinta yang berada di dalam pipa pena tidak bisa keluar. sang astronot maupun kosmonout kebingungan, karena bagaimana mereka bisa membuat laporan tanpa alat tulis. menggunakan komputer juga mereka belum terbiasa.

       Akhirnya para antariksawan turun ke bumi, lalu kembali ke pangkalan masing-masing dengan isi pikiran yang sama “aku harus lebih dulu bisa menulis di antariksa dibandingkan sainganku”. Dan tiap tim segera bekerja keras mencari solusinya.

       Sang astronot dan timnya segera melalukan sebuah penelitian yang menggunakan dana luar biasa besar. mereka bahkan mendirikan sebuah ruangan tanpa grafitasi untuk menguji apakah alat tulis temuan mereka dapat benar-benar digunakan di tempat ber-grafitasi nol. penelitian ini memakan waktu cukup lama, dan tentu dengan biaya yang semakin besar. Sampai pada akhirnya mereka dapat dengan bangga menggelar konferensi pers untuk mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menemukan pena yang bisa digunakan di tempat ber-grafitasi nol, termasuk antariksa. berbagai pujian mengalir untuk penemuan ini.

       Namun pujian itu tidak lama, karena kosmonout dan timnya juga segera mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan penemuan mereka. Untuk mengatasi hambatan alat tulis di ruang angkasa, mereka menggunakan 1 alat sederhana, yaitu PENSIL.

       Kita sering kali terpaku pada solusi, sampai melupakan akar permasalahan. Pada cerita singkat diatas, Astronot terpaku pada kondisi bahwa tinta tidak bisa keluar dari pena karena tidak adanya grafitasi. Mereka lupa, bahwa akar permasalahan sesungguhnya adalah mereka tidak bisa menulis di antariksa. Pena, adalah salah satu solusi alat tulis, dan bukan satu-satunya solusi. Hal ini bisa ditangkap dengan baik oleh tim Kosmonout.

      Ada banyak jalan menuju Roma. Kita bisa dengan bebas memilih jalan yang akan kita lewati untuk sampai ke Roma. Ketika kita menemukan hambatan di salah satu jalan, jangan lupa, bahwa tujuan utama adalah Roma. Jika kita terlalu fokus untuk mengatasi hambatan di salah satu jalan tersebut, kita akan semakin lama sampai di Roma. Jalan mana yang kita pilih bukan masalah, asal kita tetap sampai di tujuan, yaitu Roma.
Sampai jumpa di ROMA

Platipus

Platipus

       Mungkin beberapa dari kalian telah mengenal apa itu hewan bernama platipus, entah itu melalui TV, Koran, Buku, atau Majalah, namun saya akan memaparkan secara singkat apa itu platipus bagi yang belum mengetahui. Berikut pemaparan saya

       Platipus adalah hewan semi-akuatik yang banyak ditemui di bagian timur benua Australia. Walaupun Platipus bertelur tapi ia tergolong ke dalam kelas Mammalia karena ia menyusui anaknya. Platipus juga sering dikenal dengan nama duck-billed Platypus atau Platypus berparuh bebek disebabkan bentuk paruhnya yang menyerupai bebek.

       Platipus termasuk binatang dari kingdom Animalia. Namun Mammalia ini bertelur. Platipus memiliki paruh yang seperti bebek dan kaki berselaput. Seperti halnya kangguru dan koala, platipus menjadi simbol fauna Australia dan dapat ditemui di koin 20 sen Australia.


              Tubuh platipus ditutupi bulu berwarna coklat yang menjaga agar tubuhnya tetap hangat. Kaki platipus berselaput seperti bebek. Platipus juga memiliki paruh seperti bebek. Paruh ini digunakan sebagai organ sensor. Berat platipus berkisar antara di bawah 1 kg sampai dengan lebih dari 2 kg. Panjang tubuhnya sekitar 30-40 cm dan panjang ekornya sekitar 10-15 cm (jantan) dan 8-13 cm (betina). Platipus jantan lebih besar hingga 3x betinanya.

             Platipus juga adalah hewan berbisa. Bisa ini digunakan dalam pertarungan perebutan wilayah atau pertempuran antar teman.

            Platipus adalah hewan malam dan semi-akuatik. Platipus adalah perenang yang baik dan menghabiskan banyak waktunya di dalam air untuk mencari makanan. Ketika berenang, platipus menutup matanya rapat-rapat dan menyerahkan sisanya kepada indra lainnya. Keempat kaki platipus berselaput. Ketika ia berenang, ia mengayuh dengan menggunakan kedua kaki depannya. Dan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya digunakan ekornya dan kedua kaki belakangnya. Platipus memakan cacing, larva serangga, dan yabbie yang digalinya atau ia tangkap pada saat berenang.
 
             Platipus betina biasanya menelurkan dua telur pada saat yang bersamaan. Walaupun kadang-kadang memungkinkan platipus betina menelurkan satu atau tiga telur. Periode inkubasi-nya terbagi menjadi tiga bagian.

* Tahap pertama: embrio tidak memiliki satupun organ fungsional dan bergantung pada kantung merah telur untuk bernafas.
* Tahap kedua: jari-jari kaki mulai muncul.
* Tahap ketiga: gigi muncul.

            Telur menetas seusai periode inkubasi yang berlangsung sekitar 10 hari. Setelah telur menetas, keluarlah bayi platipus tidak berambut yang langsung melekat pada induknya. Sang induk kemudian akan menyusui anaknya yang buta dan peka. Bayi platipus akan meninggalkan sarangnya setelah berusia 17 minggu (kurang lebih 4 bulan lewat). Organ reproduksi platipus mirip dengan burung (aves). Platipus betina memiliki sebuah ovarium yang terdiri dari ovarium kanan dan ovarium kiri dimana ovarium kanan tidak tumbuh sempurna (sama dengan burung).

Sabtu, 12 Februari 2011

Jubah tembus pandang segera terwujud

Jubah tembus pandang segera terwujud


Jubah tembus pandang segera terwujud
George Barbastathis
 
Jubah tembus pandang, seperti yang dipakai Harry Potter, sebentar lagi jadi kenyataan. Jubah baru ini bisa membuat objek yang ditutupinya tak terlihat oleh mata.

Jubah dibuat dari dua potong kristal kalsit, mineral berwarna putih atau tak berwarna yang biasa terdapat dalam batu gamping. Kedua potong kristal tersebut ditempel dengan aturan tertentu.

Kalsit sangat bersifat anisotropik, sifat yang membuat cahaya yang datang akan diteruskan ke sudut yang berbeda dari cahaya yang masuk dari sisi lain. Dengan menggunakan dua kalsit, para peneliti dapat membelokkan cahaya di sekitar objek padat yang diletakkan di antara kristal.

Di dalam kedua kristal kasit itu ada celah berbentuk segitiga siku-siku. "Apa pun yang Anda letakkan di bawah celah ini tak akan tampak dari luar," kata George Barbastathis dari MIT.

Jubah buatan Massachusetts Institute of Technology dan SMART Centre dari Singapura ini tidak seperti jubah-jubah serupa yang pernah dikembangkan. Jubah-jubah lama hanya dapat membuat benda-benda menghilang di bawah sinar dengan panjang gelombang yang tak tampak oleh manusia. Jubah lain hanya dapat menghilangkan benda-benda mikroskopis. Jubah baru ini dapat bekerja dengan cahaya yang terlihat oleh mata manusia dan dapat menyembunyikan objek yang cukup besar.

Jubah tembus pandang ini masih punya kekurangan. Salah satu contohnya adalah hanya bekerja maksimal di bawah cahaya hijau. Para peneliti sengaja mendesain dengan warna hijau karena, selain kalsit hanya bisa dikonfigurasi pada gelombang cahaya tertentu saja, mata manusia sangat sensitif terhadap warna hijau. Demikian jelas Barbastathis.

Selain itu, efek menghilang ini hanya tampak jelas dari sudut tertentu. Jika dilihat dari sudut berbeda, objek akan tampak kembali.

Meskipun demikian Barbastathis merasa percaya diri kalau timnya atau peneliti lain akan membuat jubah yang lebih baik dalam waktu dekat.

Ia juga yakin kalau jubah seperti ini akan punya penggunaan. "Di Boston ada banyak persimpangan jalan dengan sudut yang tajam. Saat melihat lampu lalu lintas, mungkin Anda akan bingung apakah lampu itu untuk jalan Anda atau jalan lain. Dengan jubah ini, kita bisa sembunyikan lampu lalu lintas yang lain sehingga pengendara tidak bingung," jelas Barbastathis. (Sumber: National Geographic)

Kamis, 27 Januari 2011

Lemur Street

       Jika kita pernah menonton Penguin Of Madagaskar, tak asing lagi mendengar nama Raja Julian, Morth, dan Mourice. Ketiga Tokoh tersebut merupakan Lemur.
       Lemur merupakan hewan dari kelompok primata yang hanya terdapat di pulau Madagaskar. Sekarang ini terdapat sekitar 60 jenis lemur yang hidup di habitat asilnya di pulau tersebut. Sayangnya, akibat dari perusakan hutan dan perburuan, banyak jenis lemur terancam punah. Beberapa jenis lemur tersebut yang terkenal antara lain: 
1. Lemur Ekor Cincin yang merupakan tokoh Raja Julian

2. Lemur Indri / Hitam yang merupakan Tokoh Maurice

3. Lemur Tikus yang merupakan Tokoh Mort

4. Lemur Sifaka / Putih

5. Lemur Sportif atau Weasel







Meerkat Manor

Meerkat atau Suricate adalah mamalia dan anggota dari keluarga luwak. Meerkat memiliki habitat di Gurun Kalahari di Botswana dan Afrika Selatan. Kelompok Meerkat disebut "mob", "geng", atau "klan". Klan Meerkat selalu terdiri 20 meerkat dalam satu waktu, tapi dalam sejumlah klan besar dapat terdapt 50 atau lebih. Usia hidup meerkat berkisar pada usia 12 hingga 14 tahun. Berikut adalah beberapa photo Meerkat:








10 HewanTercepat di Dunia


10 HewanTercepat di Dunia
1. CHEETAH – 70 Mil/jam (112 Km/jam)

Cheetah atau citah (dari bahasa Sansekerta Chitraka berarti "berbintik") (Acinonyx jubatus) adalah anggota keluarga kucing (Felidae) yang berburu mangsa dengan menggunakan kecepatan dan bukan taktik mengendap-endap atau bergerombol. Hewan  ini adalah hewan yang tercepat di antara hewan darat dan dapat mencapai kecepatan 110 km/jam dalam waktu singkat sampai 460 m, dengan akselerasi 0 - 100 km/jam dalam waktu 3,5 detik, lebih cepat dari beberapa supercar. Konon, selama bertahun-tahun Cheetah hanya dikenal sebagai cerita hantu. Menurut cerita, binatang pemangsa besar dengan garis-garis mirip macan ditubuhnya ini sering membawa kabur orang-orang yang berada di perbatasan Mozambique. Penduduk sering memberi julukan "magwa". Cerita atau isu adanya Cheetahterbukti kebenarannya ketika Paul dan Lena Bottriel berhasil memotretnya pada tahun 1975

2. ANTELOP – 61 Mil/jam (80 Km/jam)



Antelop
 adalah mamalia yang bentuknya menyerupai kambing dengan tanduk tegak lurus ke atas.Hewan ini merupakan anggota dari famili bovidae dan termasuk hewan yang terancam punah .Antelop tersebar di Afrika, Asia, dan Timur Tengah, mereka hidup berkelompok serta berpindah-pindah untuk mencari makanan Salah satu antelop yang masih hidup yaki A. cervicapra ditemukan di Pakistan dan India, yakni dari wilayah Punjab dan Sind hingga Bengal dan Tanjung comorin
Binatang ini juga ditenggarai sebagai second fastest animal di dunia, kecepatan maksimal binatang ini sangat sulit untuk dipastikan secara akurat, itu karena tiap individu binatang ini memilik kemampuan yang berbeda beda, binatang ini juga memiliki kemampuan sprint lebih lama karena didukung ruang paru paru dan jantung yang lebih besar.
Antelop memiliki panjang kepala dan badan sekitar 1200 mm dengan panjang ekor 178 mm, tinggi pundaknya 812 mm dan berat rata-rata antelop dewasa adalah 73 kg.Kulit punggung berwarna coklat gelap sedangkan sisi samping badan dan sisi luar tungkai berwarna kuning kecoklatan, dibagian dalam dan lingkar mata berwarna putih
.Antelop jantan memiliki warna kulit yang semakin gelap pada usia tua. Tanduk hanya dimiliki oleh pejantan yang panjangnya 456 hingga 685 mm dengan cincin dibagian pangkanya dan berpilin hingga ke ujungnya

3. WILDEBEEST – 50 Mil/jam (80 Km/jam)



 Rusa kutub (jamak rusa kutub, wildebeests atau wildebai), juga disebut gnu (diucapkan / nu ː / [1] noo atau ː nju / / [2] baru), adalah kijang dari Connochaetes genus. Ini adalah mamalia (hewan berkuku) hooved. Rusa kutub adalah Belanda untuk "binatang liar" atau "sapi liar" dalam Bahasa Afrika (lebah = sapi), sedangkan Connochaetes berasal dari konnos kata Yunani ("jenggot") dan khaite ("mengalir rambut"). 

Connochaetes mencakup dua jenis, baik asli ke Afrika: di rusa kutub hitam, atau putih-tailed gnu (C. gnou), dan rusa kutub biru, atau belang-belang gnu (C. taurinus). GNU milik keluarga Bovidae, yang meliputi antelop, sapi, kambing, dan lain ungulates bertanduk bahkan berujung.

Sebuah rusa kutub tumbuh lengkap bisa 4 ft 2 in (1,27 m) 4 ft 10 in (1.47 m) pada bahu dan berat 265-600 lb (120-270 kg). Mereka mendiami dataran dan hutan terbuka Afrika, khususnya Serengeti National Park, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO di Tanzania, Masai Mara Game Reserve di Kenya dan Liuwa Plain Taman Nasional di Zambia. Rusa kutub dapat hidup lebih dari 30 tahun.

Wildebeest adalah binatang lain yang menyandarkan hidupnya pada kecepatannya untuk menghidar dari pemangsa, binatang ini adalah makanan favorit kucing besar, itu karna habitat Wildebeest didaratan terbuka Afrika, mreka adalah komunitas terbanyak yang bisa hidup sampai 20 tahun

Predator utama yang memangsa rusa kutub adalah singa, hyena, cheetah, macan tutul, dan buaya, yang tampaknya mendukung rusa kutub tersebut. Namun, rusa kutub sangat kuat dan dapat menimbulkan cedera yang cukup untuk bahkan singa. 

4. SINGA – 50 Mil/jam (80 Km/jam)




Singa (Panthera leo) 
adalah salah satu dari empat kucing besar di Panthera genus, dan anggota keluarga Felidae. Dengan beberapa laki-laki melebihi 250 kg (550 lb) berat,  itu adalah hidup kucing terbesar kedua setelah harimau. Wild singa saat ini ada di Sub-Sahara Afrika dan di Asia dengan penduduk sisa kritis terancam punah di Taman Nasional Hutan Gir di India, setelah menghilang dari Afrika Utara dan Asia Barat Daya di masa bersejarah. Sampai Pleistosen akhir, sekitar 10.000 tahun yang lalu, singa adalah mamalia lahan yang paling luas besar setelah manusia. Mereka ditemukan di sebagian besar Afrika, di seberang Eurasia dari Eropa barat ke India, dan di Amerika dari Yukon ke Peru

Raja dari segala pemburu, Singa, tidak perlu memiliki kecepatan untuk menjadikan dirinya sebagai yang terbaik diantara yang terbaik, dalam berburu untuk melangusngkan hidupnya, mayoritas dikerjakan oleh singa betina, namun singa jantan yang emosi bisa berlari mencapai kecepatan 80km/jam

5. RUSA THOMPSON – 50 Mil/jam (80 Km/jam)


Dinamai setelah penemunya, Joseph thompson, Rusa Thompson diakui di dunia sebagai rusa terbaik, baik dari segi bentuk fisik, kecepatan, juga kecerdikannya dibanding jenis rusa lainnya, dalam rangka menghindari musuh utamanya cheetah, rusa ini bisa mencapai kecepatan 80 km/jam disertai dengan pergerakan zigzag yang membingungkan, rusa ini juga memilik ketahanan lebih baik dari cheetah (ibarat motor, rusa thompson bahan bakarnya lebih irit).

6. KUDA – 47,5 Mil/jam (76 Km/jam)



Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh spesies modern mamalia dari genus Equus. Hewan ini telah lama merupakan salah satu hewan ternak  yang penting secara ekonomis, dan telah memegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun. Kuda dapat ditunggangi oleh manusia dengan menggunakan sadel dan dapat pula digunakan untuk menarik sesuatu, seperti kendaraan beroda, atau bajak. Pada beberapa daerah, kuda juga digunakan sebagai sumber makanan. Walaupun peternakan kuda diperkirakan telah dimulai sejak tahun 4500 SM, bukti-bukti penggunaan kuda untuk keperluan manusia baru ditemukan terjadi sejak 2000 SM.
Jenis kuda tercepat adalah Quarter Horse, mendapatkan namanya “quarter’ karna dalam pacuan kuda bisa memimpin pacuan hampir seperempat panjang trek (misal lintasan 100 mtr, kuda ini bisa finish 25 meter didepan peringkat ke dua) dari kuda jenis biasa lainnya, kuda ini bisa mencapai kecepatan maksimal 76 km perjam.

7. RUSA BESAR – 46 Mil/jam (73,6 Km/jam)





Rusa besar (tatanama: Alces alces) merupakan salah satu spesies rusa yang hidup di hutan boreal dan daun lebar campuran sedang, dari Norwegia sampai Kanada  sepanjang arah ke timur. Rusa besar merupakan rusa yang berukuran paling besar dan paling khas bila dilihat dari tandungnya yang palmate, sementara spesies yang lain berbentuk seperti ranting. Rusa besar yang tumbuh dewasa jarang memiliki musuh, namun sekawanan serigala masih dapat menunjukkan ancaman, khususnya pada betina dengan anaknya.
Rusa ini sering dianggap sebagai rusa terbesar kedua didunia, dan juga salah satu mamalia terbesar di amerika utara dan asia timur, berbeda dengan binatang berkecepatan tinggi lainnya, binatang ini justru menggunakan kecepatannya untuk menghindari pemangsa, tp bagaimanapun, melihat ukuran dan kecepatannya, banyak predator sekalipun lapar, lebih suka mengurungkan niatnya untuk memburu rusa ini.

8. ANJING PEMBURU – 45 Mil/jam (72 Km/jam)



Anjing ini menggabungkan antara kecepatan dan kecerdikan dalam memburu mangsanya, mereka berburu secara berkelompok dan sangat teroganisir, salah satu anjing mengarahkan mangsanya kesatu tempat, dan ajing lainnya siap menyerang silih berganti sampai mangsa tak berdaya.

9. COYOTE – 43 Mil/jam (68.8 Km/jam)



The coyote (diucapkan / ː kaɪoʊti, kaɪ.oʊt / ) (Canis latrans), juga dikenal sebagai serigala Amerika atau serigala padang rumput,  adalah jenis anjing yang ditemukan di Utara dan Amerika Tengah, mulai dari Panama di selatan, utara melalui Meksiko, Amerika Serikat dan Kanada. Hal ini terjadi sejauh utara Alaska dan semua kecuali bagian utara Kanada  Saat ini ada 19 subspesies diakui, dengan 16 di Kanada, Meksiko dan Amerika Serikat, dan 3 di Amerika Tengah..  Tidak seperti sepupunya Gray Wolf, yang Eurasia di asal, coyote berkembang di Amerika Utara selama zaman Pleistosen 1.810.000 tahun yang lalu di samping Wolf Dire  Tidak seperti serigala,. rentang coyote telah berkembang di tengah peradaban manusia, dan coyote mudah berkembang biak di daerah metropolitan
Coyote menggunakan kecepatan mereka untuk berburu binatang menyusui kecil seperti kelinci, tikus-tikus, tupai, rusa dan ternak, binatang pemakan daging ini, hidup berkelompok, dan memburu sepanjang musim.

10. RUBAH – 42 Mil/jam (67.2 Km/jam)



Rubah adalah karnivora kecil. Terdapat 27 spesies rubah, mereka adalah hewan omnivora dan anggota terkecil famili Canidae (mamalia yang berhubungan dengan anjing). Mereka adalah pelari cepat dan tangkas.

Rubah dapat ditemui di semua benua, hidup di hutan, semak-semak dan padang pasir. Kebanyakan rubah makan tikus, vole, kelinci, telur burung, serangga besar dan daging bangkai. Di Britania Raya, terdapat olahraga umum untuk berburu rubah dengan kuda dan anjing.
Rubah adalah pemburu yang menkonsumsi daging dan sayur sayuran. Mereka menggunakan kecepatan mereka berburu kelinci, tikus-tikus dan bahkan burung-burung.

Rabu, 26 Januari 2011

7 crop circle terbesar di dunia

7 crop circle terbesar di dunia







7 crop circle terbesar di dunia

Wikipedia
Fenomena crop circle di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta boleh jadi yang pertama kali di Indonesia. Namun sebenarnya, ada beberapa pola serupa dengan ukuran jauh lebih besar di beberapa negara di dunia.

Crop circle  adalah suatu pola teratur yang terbentuk karena adanya perebahan sebagian tanaman, biasanya ditemukan di ladang pertanian, yang terkadang membentuk pola-pola tertentu. Pola tersebut seringkali terbentuk hanya dalam waktu semalam. Karena pola yang ditemukan tidak selalu berbentuk lingkaran, crop circle juga sering disebut crop formation.

Sepanjang paruh ketiga abad 20, sekira 10 ribu crop formationdilaporkan ditemui di 26 negara (27 jika termasuk fenomena di Sleman, Yogyakarta) di seluruh dunia dan 90% di antaranya ada di selatan Inggris. Dari sekian banyak fenomena crop formation di seluruh dunia, berikut ini beberapa di antaranya yang dilaporkan sebagai crop formation terbesar. Namun, tidak semua crop formation ini misterius. Beberapa di antaranya merupakan buatan manusia.

1. The Human Butterfly. Sebuah crop formation berbentuk manusia bersayap kupu-kupu ditemukan di selatan Belanda, dekat kota Goes pada bulan Agustus 2009. Ini adalah crop formation terbesar di dunia yang pernah ditemui dengan ukuran 530 x 450 meter. Sekelompok orang dari Project Atlas membentuk crop formation ini sebagai simbol keindahan sekaligus kerapuhan manusia.

2. Dalian Cornfiled Maze. Seperti namanya, crop formation ini memang sebuah maze raksasa berukuran 22,7 hektare yang terletak di dekat jalan raya Dandong-Dalian, China. Rute terpendek maze ini sepanjang 3.800 meter dan perlu waktu sekira satu jam untuk menyelesaikan maze ini. crop formation ini sengaja dibuat pemerintah setempat sebagai sarana promosi untuk menarik investor mengembangkan area pertanian di daerah Dalian.

3. Pada tahun 2005 sebuah ladang mint di Dalponte Farms, Richland, New Jersey, AS tiba-tiba ditemukan bergambar kelelawar seluas lebih dari 6.070 meter persegi. Namun setelah diperhatikan, gambar kelelawar tersebut merupakan logo dari Bacardi, sebuah perusahaan yang memproduksi minuman beralkohol.

4. Crop formation juga ditemui di Italia. Salah satu yang terbesar dilaporkan terlihat di Torino pada 13 Juni 2010. Pola yang ditemui di negeri ini berbentuk bunga dengan enam kelopak. Sebagian pengamat menafsirkan pola crop formationitu dengan menggunakan perpektif galaksi.

5. Crop fromations terpanjang terlihat di Etchilhampton, Wiltshire, Inggris pada tahun 1996. Bentuknya berupa lingkaran dan jalan kecil yang saling bertautan sepanjang kurang lebih 1250 meter dari satu ladang ke ladang lainnya.

6. Sebuah crop formation berbentuk mandala dengan tujuh kelopak ditemukan pada tahun 1998 di Alton Barnes, Wiltshire, Inggris. Area yang membentuk pola tersebut membentang seluas 6 ribu meter persegi.

7. Rekor untuk crop formation dengan desain terbesar dan lingkaran terbanyak dalam sebuah formasi masih dipegang sebuah motif yang ditemukan di Milk Hill, Wiltshire, Inggris. Pada 12 agustus 2001, pola dengan 409 lingkaran kecil membentuk sebuah desain berlengan enam berdiameter sekira 243 meter.

Lemur Putih Penghuni Hutan Batu Pulau Madagascar


Lemur Putih Penghuni Hutan Batu Pulau Madagascar




Kalian pernah nonton film kartun Madagascar kan? nah di Madagascar itu ga cuman hanya ada hutan hutan yang isinya pepohonan, tapi juga ada hutan yang isinya itu batu batuan tajam. Namanya Tsingy.
Tsingy ini berbentuk hutan dengan barisan-barisan puncak batu kapur. Tepatnya tempat ini terletak di Madagascar bagian barat. Viewnya mirip blok-blok di kota padat.
Disamping keanehan kota batunya, di lokasi ini juga terdapat jenis-jenis hewan yang aneh dan langka.
Tsingy
Tsingy
Salah satu hewan yang langka adalah Lemur Sifaka. Yaitu Lemur/Monyet berwarna putih.
Lemur yang sering meloncat ini sedang beristirahat di sebuah serpihan batu.
Tidak banyak diketahui perilaku dari lemur ini, tapi evolusi telah membuat mereka memiliki tangan-tangan dan kaki-kaki dengan telapak yang tebal, untuk membantu mereka hidup di lingkungan yang bergerigi dan tajam.
Selain itu juga terdapat jalur-jalur jurang dan goa-goa basah yang bisa memotong serta bisa menerobos barisan-barisan menara kapur.
Tempat ini juga menjadi salah satu tempat favorit para pendaki gunung. Karena tantangan dan keindahannya yang eksotis itu.
Dari foto diatas, terlihat 2 orang pendaki gunung mendaki dan menuruni sebuah dinding kapur di Taman Nasional Tsingy de Bemaraha di Madagascar bagian barat.
Tidak hanya hewan hewan langka juga, tetapi tanaman tanaman aneh dan langka juga banyak terdapat disini. Contohnya tanaman Pachypodium yang hidup di tanah kering ditemukan di puncak-puncaknya.
View dari atas terlihat formasi-formasi runcing hutan batu ini yang terlihat seperti barisan-barisan menara gunung kapur dan jurang yang curam dan dalam menyerupai blok-blok di kota padat.
Puncak-puncaknya kering dan gundul, sedangkan dasar jurangnya terlindung dari sinar matahari, menampung hujan dan tanah.
Hewan-hewan yang berbeda hidup di ketinggian-ketinggian yang berbeda dalam habitat vertikal di ketinggian gunung batu. Hewan-hewan adaptasi gurun memilih berada di ketinggian sementara yang menyukai kelembaban lebih memilih mencari tempat-tempat sejuk.
Kebanyakan masyarakat lokal di sini mendatangi gunung-gunung kapur ini untuk mencari madu.
Gimana keren kan? eksotis kan?? ternyata banyak loh bagian dari muka bumi ini yang belum terjamah.
Dan ini semua tidak terlepas dari kekuasan Tuhan.



Kebangkitan Phoenix

Kebangkitan Phoenix
gallery


Usai didera salah satu malapetaka pemutihan karang terburuk dalam sejarah, terumbu Kepulauan Phoenix pulih kembali.

Jangkar dan rantai besi telah diceburkan. Kami menurunkan dua sampan merah dari kapal penelitian, mengisinya dengan peralatan selam, lalu melesat ke arah laguna. Setelah lima hari berlayar dari Fiji ke pulau Kanton, kami tak sabar ingin melihat apakah terumbu di sini terlindung dari bencana laut yang langka—lonjakan tajam suhu air laut lokal. Selama iklim El Niño 2002-2003, air laut bersuhu lebih hangat 1°C dari biasanya telah bertahan selama enam bulan di sekitar Kepulauan Phoenix, sebuah kepulauan kecil di Pasifik tengah. Kami dengar bahwa titik panas itu telah memutihkan karang di kawasan itu. Saat turun ke dasar laguna, saya berharap hal itu tidak seburuk seperti yang dikabarkan kepada kami.

Saat berhenti di samping terumbu, terlihat hamparan karang mati. Piringan karang cokelat dan pirang yang dulu tumbuh subur, berlapis-lapis dan berlimpah, namun sekarang pucat dan memutih laksana hantu, jauh dari keindahan sebelumnya. Ketika saya pertama kali mengunjungi Kepulauan Phoenix satu dasawarsa lalu, terumbu ini menopang kehidupan banyak spesies karang keras, di samping kima raksasa, anemon, siput laut, dan berbagai macam ikan, dari hiu karang bintik hitam, ikan ketarap, hingga ikan tanda-tanda. Karena tidak terusik sekian lama, kepulauan ini selamat dari penangkapan ikan berlebihan, pencemaran, dan dampak negatif peradaban modern lainnya. Meski demikian, kepulauan ini tidak bisa menghindari perubahan iklim, yang dipercaya kebanyakan ilmuwan telah memperparah El Niño.

Saya memang tidak siap menerima kemunduran ini, tapi sedikit terhibur kala melihat banyak ikan dan karang-hidup tumbuh di antara puing—tanda-tanda awal pemulihan. Mungkinkah terumbu karang di Kepulauan Phoenix, sama seperti burung phoenix dalam legenda, terlahir kembali dari abu akibat lonjakan suhu?

Sepuluh tahun yang lalu saya terbang ke Tarawa, ibu kota negara Kiribati di wilayah Mikronesia yang mencakup Kepulauan Phoenix, untuk bertemu dengan pejabat pemerintah. Pada saat itu, terminal bandara itu tak lebih besar dari rumah, tak berdinding beratap jerami. Di departemen perikanan, saya bertemu David Obura dan Sangeeta Mangubhai dari CORDIO, sebuah organisasi konservasi Samudra Hindia, yang membantu saya melakukan survei bawah air sistematis pertama di Kepulauan Phoenix. Pendingin udara kuno menderum di ruang rapat sementara kami melakukan presentasi di depan menteri perikanan dan lingkungan, memperlihatkan rekaman hiu, karang yang subur, dan kawanan ikan warna-warni yang berlimpah. Para menteri dan staf mereka, yang terbiasa melihat terumbu terdegradasi di di daerahnya, sama terpukaunya seperti kami saat melihat terumbu Kepulauan Phoenix yang "seperti baru".

"Tahukah Anda, Greg, Andalah ilmuwan pertama yang mau repot-repot datang memberitahukan hasil penelitian di perairan kami?" ujar Tetebo Nakara, menteri perikanan saat itu.


Kera yang Hidup di Daerah Dingin

Kera yang Hidup di Daerah Dingin
gallery



Monyet hidung pesek di China punya bulu tebal yang menguntungkan di musim dingin yang beku. Demikian pula dengan wajahnya yang lucu.

Hidup di pegunungan Qin Ling di China tengah, monyet hidung pesek (snub-nosed monkey dari genus Rhinopithecus) yang cerdas dengan rupa yang aneh ini mampu hidup menaklukkan daerah yang kejam. Monyet hidung pesek emas adalah satu dari lima spesies—sisa dari populasi yang awalnya menyebar luas dan sekarang area jelajahnya dipersempit oleh perubahan iklim setelah zaman es terakhir. Kelompok yang bertahan, yang tinggal di daerah komunitas yang populasinya bisa mencapai angka 400, terancam oleh penebangan hutan, permukiman, dan pemburu yang mengincar daging, tulang (yang konon memiliki khasiat pengobatan) dan bulu yang mewah. Ada banyak populasi yang terdesak ke daerah tinggi yang terisolir, tempat mereka bisa meloncat menyeberangi ranting-ranting, melintasi sungai es, dan bertahan dalam udara dingin di ketinggian hampir 3.000 meter, terlidung oleh mantel yang membuat manusia iri hati . 


Sekitar 20,000 varietas monyet emas masih tersisa di Bumi. Sebanyak 4.000 ekor tinggal di wilayah pegunungan Cagar Alam National Zhouzhi, tempat yang dibangun oleh para pejabat China untuk melindungi spesies monyet ini. Tinggal di dalam dan di luar cagar alam ini, Rhinopithecus roxellana, yang nama Latinnya terinsiprasi dari selir berhidung pesek, dari seorang sultan yang hidup pada tahun 1500-an, mampu beradaptasi dengan baik untuk tetap bertahan hidup, hidup dari lumut rendah protein dan dari kulit pohon pada saat pohon berguguran. Monyet berkomunitas besar sanggup mengusir predator, seperti macan dahan.


Induk yang produktif dalam kelompok memiliki pangkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan monyet betina yang tidak punya anak, status sosial para monyet jantan ditentukan dari banyaknya pasangan yang mereka miliki. Demikian pula dengan pejantan yang menunjukkan “keberanian dan ketekunan,” kata ahli biologi Qi Xiao-Guang dari Northwest University di Xian, China. 


Jika monyet dari komunitas lain memasuki kawasan monyet lainnya, “para monyet jantan akan menunjukkan kekuatan mereka dengan cara berkelahi dan memaksa musuh mereka mereka pergi.“ Binatang yang memiliki wilayah territorial, termasuk yang ini dan primata  lain, lebih sering hanya bergaya dibandingkan melukai satu sama lain—untuk melindungi diri mereka sendiri. 


Mengapa mereka buruk rupa? Seorang ahli primatologi Penn State, Nina Jablonski menyatakan bahwa moncong yang datar membantu mereka bertahan dalam udara yang dingin,”yang dapat menyebabkan radang dingin (frostbite) pada hidung biasa”

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | Printable Coupons